Kimia Analisis (Reaksi Kimia)

BAB 1 

PENDAHULUAN 

1.1 Tujuan Praktikum 

  1. Mengetahui konsep reaksi kimia. 
  2. Mengamati peristiwa dan perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia.
1.2 Dasar Teori 
    Reaksi kimia merupakan peristiwa yang sering terjadi didalam kehidupan kita. Pedia kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Reaksi kimia ditandai dengan berubahnya zat menjal zat lainnya Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Salah satu contoh peristiwa kimia yangdapat kita lihat adalon pembakaran, misalnya pembakaran gas etana (elpiji dengan udara). Pada prose pembakaran ini diperlukan etanol dan oksigen sebagai bahan dasar, yang kemudian akan menghasilkan karbon dioksida dan air.Dalam hal ini etanol dan oksigen disebut sebagai zat pereaksi (reaktan), sedangkan karbon dioksida dan air disebut bad reaksi (produk). Contoh peristiwa reaksi kimia ini pada umumnya dituliskan pula dalam sebuah persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia adalali gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia. (Penuntun Praktikum Kimia Dasar Program Studi Farmasi) 
    Reaksi kimia adalah proses yang mengonversi sekelompok zat, yang disebut reaktan, menjadi sekelompok zat baru, yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reksi kimia adalah proses yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur, masing-masing mempertahankan komposisi dan sifat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang perlu ditunjukkan dengan perubahan warna, pembuatan padatan atau endapan, evolusi gas, dan penyerapan kalor. Bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk mengidentifikasi semua zat yang ada. Lebih lagi, analisis kimia dapat mengungkapkan bahwa reaksi kimia telah terjadi meskipun tidak ada gejala fisis (Petrucci, 2008 : 108). 
    Suatu reaksi dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuk endapan. Dalam beberapa reaksi terbentuk gas, kadang-kadang yang terjadi hanya perubahan warna dan bahkan ada yang kelihatannya tidak terjadi perubahan sama sekali. Hal ini karena semua reaktan dan hasil reaksi dalam air tidak berwarna (Brady, 1994 : 118). 
    Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatupersamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatifmengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya.Menyatakanbanyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnyamerupakan kelipatan bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan Jumlah minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi penukargantian rangkap. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis. sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih. (Keenan, 1984).

BAB II 
METODE KERJA 
2.1 Alat dan Bahan 
2.1.1 Alat 
  1. Gelas kimia. 
  2. Pipet tetes. 
  3. Plat tetes. 
  4. Rak tabung Tetes. 
  5. Spatula logam. 
  6. Tabung reaksi. 
2.1.2 Bahan 
  1. Larutan AgNO3. 
  2. Larutan asam asetat (CH3COOH). 
  3. Larutan FeCL3 1%. 
  4. Larutan HCL 0,1%. 
  5. Larutan KMnO4. 
  6. Serbuk asam salisilat. 
  7. Serbuk natrium karbonat. 
  8. Serbuk sampel vitamin c
2.2 Cara Kerja 
  1. Dimasukan asam salisilat,ditambah kan FeCl3 ,diamati perubahan warna yang terjadi,dilihat hasil dan dicatat. 
  2. Diambil sampel vitamin c,dimasukan ke dalam tabung reaksi,ditambah larutan KMnO4,dikocok lalu diamati hasil perubahannya. 
  3. Digunakan pipet tetes,diteteskan AgNO3 ke dalam tabung reaksi,ditambahkan HCl ke dalam tabung reaksi,dilihat perubahannya dan dicatat. 
  4. Diambil Natrium Bikarbonat,dituangkan ke dalam tabung reaksi,dimasukan asam asetat,ditambah kan HCl,diamati hasilnya.

BAB III 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
3.1 Data Pengamatan 

3.2 Reaksi


3.3 Pembahasan
    Perubahan warna menjadi violet dalam pelarutan asam salisilat dengan FeCl₃,karena fenol yang bereaksi dengan FeCl₃ akan memberikan warna violet.Dikarenakan asam salisilat adalah senyawa yang mengandung fenol maka reaksi FeCl₃ dengna asam salisilat juga akan memberikan warna violet. Dari percobaan diperoleh bahwa Asam salisilat + FeCl₃ berwarna ungu,terbukti bahwa asam gugus fenol itu sendiri. 
    Fungsi KMnO₄ pada uji vitamin C adalah sebagai oksidator dan indicator adanya vitamin C dalam sampel. Suatu sampel deketahui mengandung vitamin C apabila warna KMnO₄ yang diteteskan hilang. 
    Pada percobaan senyawa perak nitrat + HCl akan terbentuk endapan putih AgCl. Endapan tidak larut dalam air dan asam, tetapi larut dalam larutan amonia membentuk garam kompleks dan jika diasamkan akan mengendap kembali. AgCl juga larut dalam KCN dan Na2S2O3. Natrium bikarbonat direaksikan dengan asam asetat dan asam klorida akan menghasilkan gas karbon dioksida atau gas CO₂.

BAB IV 
KESIMPULAN 
    Pada Praktikum kali ini dengan judul “Reaksi Kimia” maka dapat disimpulkan bahwa : 
  1. Perbedaan perubahan Fisika dan Kimia 
  2. Terdapat juga reaksi kimia di dalam kehidupan sehari-hari. 
  3. Asam-basa (Indikator pH) dapat membantu dalam mereaksikan suatu larutan. Dan juga larutan yang akan memberi warna sesuai dengan kondisi pH larutan tertentu. 
  4. Dikatakan adanya perubahan reaksi apabila, terjadinya (Perubahan warna, perubahan suhu, bau, timbulnya gas, dan terjadinya endapan). 
  5. Apabila suatu zat direaksikan dengan zat lain, maka akan diperoleh zat baru.
DAFTAR PUSTAKA 
Petruci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga 
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas. Jakarta : Erlangga 
Keenan, Kleinfelter dan Wood. (1984). Kimia untuk Universitas Edisi Ke-Enam Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 
Sudjadi, Abd Rohman, 2012. Analisis Farmasi. PustakaPelajar : Yogyakarta 
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Erlangga : Jakarta

Posting Komentar

0 Komentar